Pria Yang Melakukan Masturbasi Ditempat Amerika Serikat Akan Didenda
BeritaNusantarapoker - Salah satu wancana yang sangat kontrovesial sedang ramai diperdebatkan dan di perbincangkan oleh sebagian masyarakat di Texas, Amerika Serikat. Dimana salah satu dewan telah mengusulkan untuk pemberlakukan denda bagi pria yang dengan sengaja melakukan Mastrubasi atau Onani.
Jessica Farrar salah satu orang anggota parlemen negara bagian Texas dari Partai Demokrat, telah mengajukan wacana denda sebesar $100 atau setara dengan Rp 1,3 juta bagi pria yang dengan sengaja melakukan mastrubasi walaupun pria itu lajang ataupun yang sudah menikah.
Pidato untuk mendeda masturbasi Agen Poker tersebut merupakan salah satu bentuk protes terhadap diskriminasi hukum kesehatan dan reproduksi bagi pria maupun wanita. Bahwa sangat sulit wanita di Texas untuk dapat melakukan aborsi secara legal, walaupun kondisi kehamilannya sudah sangat mengacam nyawa calan ibu tersebut.
Usulan ini merupakan salah satu bentuk dari protes kami. Kami ingin pria merasakan bagaimana rasangya mengalami apa yang selalu di rasakan wanita. Masturbasi atau Onani bagi pria dapat dikenai denda karena dianggap sebagai salah satu perbuatan yang menyianyiakan calon anak, serta tidak menghargai kehidupan. Dua pertanyakan tersebut kemudian menjadi alasan yang klasik dan selalu digaungkan oleh kelompok anti aborsi.
Selain memberikan hukuman atau denda bagi pelaku aborsi, pidato ini juga kemudian mengusulkan agar pria diharuskan untuk menunggu selama 1 x 24 jam sebelum melakukan kolonoskopi, vasektomi, dan juga menggunakan viagra.
Bagaimana rasanya jika undang - undang Agen Poker tersebut telah diterapkan kepada anda, Para wanita di Texas sangat sulit melakukan aborsi secara legal padahal angka kematian ibu dan anak di negara ini selalu meningkat setiap tahun, ucap Farrar.
Sebuah tindakan aborsi di negara bagian Texas memang sangat pelik. Dimana undang - undang untuk melarang aborsi bagi wanita dengan usia kehamilan di atas 20 minggu, kecuali kehamilan tersebut membahayakan nyawa sang ibu. Itupun harus melalui serangkaian konseling, tes dan juga pemeriksaan oleh dokter.
Pada sisi yang lain , terbatasnya jumlah dokter dan juga klinik yang bisa melakukan tindakan aborsi banyak menimbulkan masalah tersendiri.
Hal tersebut merupakan salah satu imbas daripada diberlakukannya pembatasan klinik bersama dokter aborsi, dimana dari 44 klinik pada tahun 2014 menjadi 18 klinik saja pada tahun 2016.
Usulan Farrar tersebut sukup mendapat reaksi yang negatif dari sebagian besar anggota dewan lainnya yang berasal dari partai Republik.
0 comments:
Posting Komentar